Minggu, 29 Juni 2008

Profil Objek Wisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kandangan merupakan kota transit bagi kendaraan Kota Banjarmasin yang akan menuju ke Kota Nagara atau sebaliknya. Kota kecil ini memiliki terminal yang cukup sibuk dan sebuah bangunan pasar tua dengan bentuk arsitektur yang mengesankan peninggalan era kolonial. Jika anda singgah di kota ini, cobalah makanan khas Kabupaten Kandangan yang lezat yaitu Ketupat yang dimakan dengan Gulai Ikan Haruan.

Nagara merupakan kota kecil yang ditempati Sungai Nagara (cabang Sungai Barito) dan sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tenpat ini umumnya adalah rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat musim hujan, hampir seluruh bagian kota tertutupair kecuali jalan yang sengaja dibuat tinggi, namun pada puncak musim hujan, permukaan jalan juga tertutup air sehingga Nagara berubah menjadi semacam “Kota Air”.

Menurut catatan sejarah, Nagara yang terletak tidak jauh dari kota Kandangan, merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan bernama Nagara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke Bandarmasih yang kemudian berkembang menjadi Kota Banjarmasin saat ini. Nagara juga menjadi pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, golok dan keris. Para pengrajin ditempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis senjata tajam seperti Mandau dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan sarungnya.

Mandau adalah pedang tradisional suku Dayak yang dibuat di Desa Hadirau dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya memnggunakan peralatan sederhana dan diselesaikan sekelompok pengrajin dan Mandau hanya di buat untuk hiasan. Tapi adapula Mandau yang khas dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang ini dipercayai memiliki kekuatan magis yang diisi melalui upacara ritual.

Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Nagara, pengunjung bisa menyaksikan setiap tahapan pembuatan dengan peralatan sederhana atau bahkan pengunjung bisa memcoba ikut untuk pembuatannya. Pengrajin biasanya membuat bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang terkenal adalah Dapur Nagara atau Anglo.

Gunung Kentawan lebih dikenal sebagai lambang sari kawasan Loksado karena letaknya strategis dan dapat dilihat dari berbagai penjuru. Gunung ini adalah kawasan hutaqn lindung berupa gunung batu yang ditumbuhi pepohonan disekelilingnya, letak kawasan ini sekitar 28 Km dari kota Kandangan, dan untuk mencapainyahanya jalan kaki lewat Desa Lumpangi, muara Hanip atau Datar Belimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki luas sekitar 245 ha, didalamnya terdapat aneka jenis flora termasuk anggrek Hutan dan fauna yang dilindungi seperti Bekantan, Owa-Owa, Raja Udang (Halcyon SP)dll.

Air Panas Tanuhi merupakan obyek wisata yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi, disamping pemandangan yang indah juga tersedia beberapa fasilitas seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo, Aula untuk pertemuaan, Kolam Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas Alam, Cafetaria, Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan menuju tempat lokasi sangat mudah dari Ibukota Propinsi Banjarmasin 168 km bisa ditempuh dengan roda 4 selama 4 jam.

Balai Adat Malaris adalah yang paling besar diantara bali yang lain dikawasan Loksado, berbeda dengan balia adat lainnya, balai ini masih dihuni dimana ada 40 keluarga besar. Berjarak 2,5 km dari Loksado. Tidak jauh dari Balai Malaris terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga listrik dan sebuah riam untuk bemandi ria, yaitu Riam Berajang dan Riam Anai.

Kawasan Loksado memiliki hutan primer banyak ditumbuhi pepohonan dan kayu-kayuan yang beraneka ragam. Jenis pohon yang tumbuh diwilayah ini adalah seperti: Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis, dan jenis pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga hidup berbagai satwa, seperti: Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka jenis kera termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung, seperti: Raja Udang, Enggang, Ayam, Hutan dll. Begitu pula dengan Kupu-Kupu dengan aneka warna yang menawan.

Arung Jeram dengan rakit bambu di sungai Amandit adalah puncak dari kegiatan perjalanan setelah beberapa hari. Kegiatan inilah yang paling banyak disukai oleh banyak wisatawan dan yang palinng mengesankan. Ada beberapa lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat kesulitan dan waktu tempuh yang bervariasi tergantung dari keinginan wisatawan itu sendiri.

Air terjun Haratai terletak di desa lebih kurang 15 menit perjalanan dari Balai Haratai, dapat ditempuh dengan memasuki hutan bambu dan perkebuna karet atau kayu manis. Air terjun tersebut bertingkat tiga dengan ketinggian masing-masing 13 meter. Pengunjung dapat bermandi ria pada telaga, tetapi dibagian bawah air terjunnya, atau hanya duduk-dudk diatas bebatuan besar. Tersedia juga tempat ganti pakaian dan shel teruntuk beristirahat.

Air Terjun Riam Anai ± 2 km dari desa Malaris Kecamatan Loksado merupakan air terjun yang sangat deras dengan ketinggian 4 meter.

Air Terjun Kilat Api terletak di deas Tanuhi 4 km dari penginapan/cottage Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 atau roda 2.

Tidak ada komentar: